Mendengarkan musik memang menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi
sebagian besar orang. Namun, jika dilakukan dengan sembarangan, hobi
mendengarkan musik justru bisa berbahaya bagi kesehatan.
Dikatakan
Dr Manny Alvarez MD, musik memang bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki
mood, mengurangi kadar stres, membuat seseorang lebih santai, bahkan
membantu mengurangi rasa sakit yang dialami. Tapi, manfaat itu bisa
didapatkan jika memperhatikan batas aman saat mendengarkan musik.
"Saya
juga suka mendengarkan musik. Tapi mendengarkan musik yang bagaimana
yang bisa bermanfaat untuk kita? perhatikan keamanan volume musik yang
didengarkan. Apalagi remaja kerap mendapatkan paparan suara yang tidak
aman di perangkat suara pribadinya, misalnya mp3 player," kata Dr Manny.
Menurut
data WHO saat menganalisis kebiasaan mendengarkan musik orang berusia
12-35 tahun, hampir 50% dari orang yang diteliti mendengarkan musik
dengan volume yang melebihi ambang batas normal. Sebanyak 40% responden
pun terpapar suara dengan volume yang berpotensi merusak telinga,
terutama di tempat hiburan.
"Untuk
mencegah kerusakan telinga, khususnya untuk remaja yang suka memutar
musik di mp3 player, dengarkan musik dengan intensitas suara maksimal
150 desibel paling lama 15 menit sehari," saran dr Sreekant Cherukuri
dari University of Michigan School of Medicine Alumni Association kepada
Fox News, dan dikutip pada Minggu (29/3/2015).
Selain
itu, dr Cherukuri juga memiliki trik lain yaitu hindari penggunaan
earphone yang notabene bentuknya langsung terhubung ke lubang telinga,
sehingga, suara musik terdengar lebih keras. dr Cherukuri justru lebih
merekomendasikan penggunaan headphone.
"Lalu gunakan prinsip
60/60 yaitu dengarkan musik dengan volume maksimal 60% dan setiap
mendengarkan musik selama 60 menit ambillah waktu istirahat selama
beberapa menit," katanya. Seperti diketahui, seseorang bisa mengalami
tinnitus yakni gangguan pendengaran yang menyebabkan dering permanen di
telinga akibat sering terpapar suara yang terlalu keras.
ADS HERE !!!