Konsep diri,
adalah sebuah istilah yang sangat dikenal oleh para psikolog di Indonesia dan
Dunia. Konsep diri menjadi kunci yang penting dalam kegiatan interaksi
komunikasi. Efektif tidaknya komunikasi sangat ditentukan oleh konsep diri.
Contoh kasus,
bila seorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang rajin, ia akan berusaha
menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari kuliah
dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik. Sebaliknya
bila anda berfikir Anda orang bodoh, Anda akan benar-benar menjadi orang bodoh.
Jadi, konsep diri sangatlah penting dalam membentuk perilaku seseorang, baik
terhadap dirinya, sesamanya dan lingkungannya.
Konsep diri
terbagi menjadi dua bagian. Ada konsep diri negatif dan ada konsep diri
positif. Kali ini Saya akan membahas konsep diri negatif terlebih dahulu. Agar kita
dapat membaca dan berintropeksi diri, apakah kita termasuk orang yang memiliki
konsep diri negatif diantara tanda-tanganya. (Jallaludin Rahmat, 2008)
Menurut William
D, Brooks dan Philip Emmert (1976: 42-43), ada empat tanda orang yang memiliki
konsep diri negatif. Diantaranya:
Peka pada Kritik
Orang ini
sangat tidak tahan kritik yang diterimanya, dan mudah marah atau naik pitam. Bagi
orang ini, koreksi seringkali dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga
dirinya. Dalam komunikasi, orang yang memiliki konsep diri negatif ini
cenderung menghindari dialog terbuka, dan bersikeras mempertahankan pendapatnya
dengan berbagai jutifikasi atau logika yang keliru.
Responsif/Senang Sekali di Puji
Walaupun ia
mungkin berpura-pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan
antusiasmenya pada waktu mendapat pujian. Untuk orang-orang seperti ini, segala
macam embel-embel yang menunjang harga dirinya menjadi pusat perhatiannya. Bersamaan
dengan kesenangannya terhadap pujian, mereka pun bersikap hiperkritis terhadap
orang lain. Ia selalu mengeluh, mencela dan meremehkan apapun dan siapa pun. Mereka
tidak pandai dan tidak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada
kelebihan orang lain.
Merasa Tidak Disenangi Orang Lain
Ia merasa
tidak diperhatikan, dan mungkin tidak di ajak bergabung dengan sebuah kelompok
atau seseorang. Karena itulah ia bereaksi pada orang lain sebagai musuh,
sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan. Ia tidak
akan pernah mempersalahkan dirinya, tetapi akan menganggap dirinya sebagai
korban dari sistem sosial yang tidak beres.
Bersikap Pesimis
Bersikap pesimis
tentu sangat merugikan. Seperti bersikap pesimis terhadap kompetisi, seperti
terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat
prestasi. Ia menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan yang merugikan
dirinya.
Dari pemaparan
konsep diri negatif di atas, termasuk manakah kita ? apakah tanda-tanda itu
terjadi pada diri kita?. Sudah saatnya merubah diri dengan memperbaiki konsep
diri menjadi jauh lebih positif, seperti yang akan di bahas di artikel
selanjutnya. Semoga bermanfaat. (Ramdan J)
ADS HERE !!!